Minggu, 24 April 2016

PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DI PERGURUAN TINGGI / SEM 4








KEWIRAUSAHAAN  PENDIDIKAN
 

Pendidikan Kewirausahaan di Perguruan Tinggi

Lecturer :
 Dra. Hj. Elia Putri, M.Si.

By :
Group VII

    SRI HASTUTI                                           HAZIZAH PUSPA SARI       
    14052001                                                       14052002
                                                                                                                                                                                
    NOVA SILVIA                                            DEKA DUWI ANGGRAINI   
    14052011                                                       14052013                                           


 











TEACHER’S TRAINING AND EDUCATION FACULTY
U N I V E R S I T Y  O F  A S A H A N
KISARAN
2016






BAB I
PENDAHULUAN


A.    Latar Belakang
        Mengembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa merupakan salah satu hal  yang penting menjadi kesempatan kerja, pendapatan dan kesejahteraan bagi setiap orang/individu. Dahulu pola pembelajaran kewirausahaan tidak secara formal dilembagakan, bekal motivasi dan sikap mental kewirausahaan terbangun secara alamiah, lahir secara keterbatasan dan semangat survival ditandai keteladanan kerja keras dari dosen atau model contoh, mahasiswa yang terlatih tempaan secara fisik dan mental melalui pembiasaan dalam kehidupan sehari hari akan menjadi tangguh untuk mengambil keputusan dan memecahkan masalah. Mahasiswa menjadi terlatih melihat sisi positif suatu sumber daya dan transformasikan menjadi manfaat yang nyata. Namun, pola pengembangan kewirausahaan masa lalu dianggap tidak sistematik menghasilkan kewirausahaan. Kewirausahaan lebih ditentukan oleh bakat atau karakter individu,atau bawaan lahir tidak atas proses yang direncanakan.

B.     Tujuan Penulis
        Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan pembaca tentang kewirausahaan, terutama dalam mengembangkan jiwa kewirausahaan dikalangan mahasiswa.

C.    Manfaat
        Dengan ini penyusun mengharapkan agar pembaca dapat memahami apa saja yang dapat dipelajari tentang kewirausahaan, dengan begitu akan terwujud suatu tindakan yang sesuai dan tepat untuk melakukan dan  mengembangkan jiwa kewirausahaan tersebut.       Sehingga akan terciptanya SDM yang luar biasa yang terjadi di masyarakat.





BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Kewirausahaan
       Kewirausahaan adalah proses mengkreasikan atau menciptakan sesuatu dengan menambahkan nilai yang di dukung komitmen pada tim dan usaha, memperkirakan kemungkinan finansial, fisik, dan resiko sosial serta menerima hasil berupa finansial, kepuasan dan kebebasan pribadi. Kewirausahaan menurut para ahli :
1.    Peter F drucker
  Kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
2.    Thomas W Zimmerer
  Kewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan ke inovasian untuk memecahkan  
  permasalahan dan upaya mendapatkan peluang-peluang yang di hadapi orang
  setiap hari.
3.    Andrew J Dubrin
  Seseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif.
4.   Arif f.hadipranata
     Wirausaha adalah sosok pengambil resiko yang diperlukan untuk mengatur dan  
     mengelola bisnis serta menerima keuntungan financial ataupun non uang.
5.   Soehartoi Prawiro, 1997
     Kewirausahaan adalah suatu nilai yang dipoerlukan untuk memulai suatu usaha (star-
     up phase ) dan perkembangan usaha (fenture growth ).
6.   Frank kniht 1981
     Wirausaha mencoba untuk memprediksi dan menyikapi perubahan  pasar. Definisi ini   
     menekankan pada peranan wirausahawan dalam menghadapi ketidakpastian pada
    
dinamika pasar. Seorang wirausahawan disarankan untuk melaksanakan fungsi-
     fungsi managerial mendasar seperti pengarahan dan penalaksanaan.

B.  Tujuan dan Manfaat kewirausahaan Bagi Mahasiswa
 1.  Tujuan
  a.  Meningkatkan kecakapan dan keterampilan mahasiswa khususnya sense of business  
      sehingga akan tercipta wirausaha-wirausaha muda potensial.
     b. Mengembangkan wirausaha-wirausaha baru yang berpendidikan tinggi.
c.  Menciptakan unit bisnis berbasis IPTEKS.
d.  Membangun jejaring bisnis antara pelaku bisnis wirausaha pemula dengan   
    pengusaha (terutama UKM) yang sudah mapan.

  2.   Manfaat
     a.   Kesempatan mengasah jiwa wirausaha, meningkatkan soft skill dengan terlibat 
          langsung dalam dunia kerja, meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat
              dukungan modal dan pendampingan secara terpadu.
b.   Membantu mengolah pola pikir generasi muda sejak dini.
c.    Mampu menjadi pelopor pembangunan serta mengurangi adanya pengangguran di
     Indonesia.
d.   Meningkatkan keberanian memulai usaha, mendapat dukungan modal dan
     pendampingan secara terpadu.

           C.   Langkah – Langkah Yang Dilakukan Untuk Menjadi Wirausaha Yang Sukses
         1.   Memiliki kemauan
     Maksudnya adalah dalam berwirausaha harus memiliki rasa kemauan, memang dalam berwirausaha kita harus mulai dari yang sederhana kecuali jika kita memang memiliki modal besar. Terkadang orang berpikir para usahawan adalah orang yang sudah mapan dan memiliki banyak dana untuk menjalankan usahanya. Tapi tidak selalu seperti itu, dunia wirausaha kini tidak hanya menjadi menjadi dunia bagi orang yang mapan dan memiliki banyak modal akan tetapi berwirausaha saat ini dapat juga dilakukan orang – orang kecil bahkan mahasiswa pun bisa melakukannya.
     Misalnya jika kita masih berstatus sebagai mahasiswa yang terkadang terbentur dengan jadwal kuliah maka solusinya adalah kita berpartner dengan orang lain yang memiliki keahlian, sebagai contoh kita membuka angkringan hotspot dan disana kita bekerjasama dengan penjual angkringan. Inilah adalah salah satu bentuk kemauan. Yang penting kita harus mencoba dan mencari segmen pasar lain.

         2.   Memiliki Visi dan Misi
     Seorang wirausaha yang memiliki visi dan misi tidak akan takut gagal. Ia sadar akan risiko yang akan dihadapinya tetapi ia tidak mudah menyerah. Karena seorang wirausaha berkeyakinan yang kuat serta stamina untuk mencapai sasarannya dan beranggapan bahwa kegagalan adalah bagian dari proses menuju apa yang dicita – citakan.
    3. Memiliki motivasi yang tinggi
        Sumber keberhasilan dari seorang wirausaha juga terletak pada motivasinya. Dorongannya untuk bisa melakukan, menemukan atau memberi nilai tambah pada produk atau jasanya, biasanya lebih besar ketimbang motivasinya untuk sekedar punya bisnis atau mengeruk keuntungan sebesar - besarnya. Wirausha yang sukses biasanya meningkatkan kecepatan, ketepatan dan kemudahan , tanpa cepat merasa puas.

         4.   Sikap terhadap uang
     Hal yang juga sangat utama dalam berwirausaha adalah sikap terhadap uang. Seorang wirausaha tidak hanya tertantang untuk mendapat uang, tetapi harus bisa memutar bahkan menternakkan uang. Ia selalu memikirkan upaya konservasi uang, menyediakan cash cushion baik untuk investasi ataupun imergensi.

            D.   Faktor – Faktor Yang Menghambat Kewirausahaan
          1.   Tidak ada kemauan
     Maksudnya adalah dalam berwirausaha tidak sungguh – sungguh memiliki rasa kemauan, tidak ingin dari hal yang sederhana maunya memiliki modal besar baru mau berwirausaha. Tidak mau mencoba hal – hal kecil ,selalu berfikir hal yang tinggi.
          2.   Tidak memiliki visi
      Seorang wirausaha yang tidak memiliki visi akan takut gagal . Ia selalu memikirkan risiko yang akan dihadapinya sehingga tidak heran kalau ia cepat mudah menyerah. Karena tidak berkeyakinan yang kuat untuk mencapai sasarannya dan beranggapan bahwa kegagalan adalah sesuatu yang tidak mungkin akan berubah atau tidak akan berhasil.
          3.   Tidak memiliki motivasi yang tinggi
      Seseorang yang hanya memiliki motivasi hanya sekedar untuk punya  bisnis atau mengeruk keuntungan sebesar – besarnya, tidak memikirkan kesuksessan untuk meningkatkan kecepatan, ketetapan dan kemudahan selalu cepat puas dengan apa yang sudah di dapat.
          4.   Tidak memiliki sikap terhadap uang
      Seorang wirausaha yang hanya tertantang untuk mendapatkan uang saja, tetapi tidak dapat memutar bahkan menternakkan uang. Sehingga banyak para usahawan yang mengalami kegagalan – kegagalan dalam dunia bisnis.


            E.  Peranan Mahasiswa Dalam Pembelajaran Kewirausahaan          
  Pada masa sekarang peranan mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran kewirausahaan menjadi sangat penting, karena fenomena sekarang menunjukan bahwa kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang dapat dipelajari dan diajarkan, sehingga mahasiswa dapat mengetahui ada tiga kompetensi yang dapat dipelajari, yaitu menciptakan kesempatan, menciptakan ide-ide baru yang orisinil dan berani mengambil resiko serta mampu menghitungnya. Peran yang dilakukan di perguruan tinggi adalah internalisasi nilai-nilai kewirausahaan, peningkatan keterampilan dalam aspek pemasaran, finansial dan teknologi, dan dukungan berwirausaha.
Dalam konteks pendidikan kewirausahaan, nampaknya partisipasi mahasiswa dan kemampuan perguruan tinggi perlu ditingkatkan, agar menyediakan layanan sebaik baiknya, agar melahirkan student kewirausahaan. Dengan demikian, melalui pendidikan dapat di rencanakan kebutuhan jumlah maupun kualitas kewirausahaan. Karakter keilmuan kewirausahaan di desain untuk mengetahui ,melakukan, dan menjadi kewirausahaan.
Tujuan pendidikan mengetahui dan melakukan terintegrasi di dalam kurikulum program studi terdistribusi di dalam mata kuliah keilmuan. Integrasi di maksudkan untuk internalisasi nilai-nilai kewirausahaan, sementara itu tujuan yang diberikan dalam pelatihan keterampilan bisnis praktis, mahasiswa dilatih merealisasikan inovasi teknologi kedalam praktek bisnis.

            F.   Mahasiswa Dalam Mengembangkan Dan Melaksanakan Kewirausahaan
  Program penguatan untuk mendorong aktivitas berwirausaha dan percepatan pertumbuhan wirausaha baru telah di canangkan pemerintah. Direktorat jendral pendidikan tinggi telah mengembangkann beragam program kewirausahaan. Pada tahun 2009 telah dikenalkan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) untuk menjembatani para mahasiswa memasuki dunia bisnis rill melalui fasilitas – fasilitas bisnis yang ada. Disisi lain, aktifitas ekstrakurikuler mahasiswa yang sistematik juga dapat membangun motivasi dan sikap mental kewirausahaan.
         Pembinaan mahasiswa dalam berbagai kegiatan minat dan bakat, keilmuan kesejahteraan atau keorganisasian lainnya mampu memberikan keterampilan untuk berwirausaha. Sebagai para tokoh politik, CEO atau dalam unit pers (koran kampus) juga sukses menjadi wirausaha dalam industri penerbitan. Misalnya mahasiswa tim robotika menjadi tim kreatif jasa industri permesinan, mahasiswa teknik informatika menjadi wirausaha software house, mahasiswa dalam forum kajian agama menjadi pendakwah, mahasiswa pecinta alam menjadi wirausaha jasa outbound. Pembinaan tersebut mampu melahirkan kreatifitas dan inovasi sebagai energi utama kewirausahaan. Pengalaman dan  manfaat ekonomi bisnis tersebut digunakan untuk mengembangkan jiwa kewirausahaan yang ada dikalangan mahasiswa.


























BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
             Pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi berkaitan dengan membangun karakter wirausaha, pola pikir wirausaha, dan perilaku wirausaha yang selalu kreatif dan inovatif, menciptakan nilai tambah atau nilai-nilai baik (values), memanfaatkan peluang dan berani mengambil risiko. Menghadapi tantangan masa depan yang sangat kompetitif, maka perilaku kewirausahaan diperlukan bagi semua bidang pekerjaan atau profesi. Oleh karena itu pendidikan kewirausahaan dapat dilaksanakan di perguruan tinggi dan diberlakukan kepada semua mahasiswa tanpa memandang bidang ilmu yang dipelajari, karena pendidikan kewirausahaan bukan pendidikan bisnis.
B.     Saran
            Alhamdulillah berkat kesempatan yang diberikan Allah SWT  makalah ini dapat terselesaikan sesuai waktunya. Demikian yang dapat kami sampaikan tentang makalah ini, jika ada kekurangan maka kami selaku penulis mohon maaf yang sebesar - besarnya serta besar harapan kami untuk mendapatkan saran dan kritik yang bermanfaat dari saudara .












DAFTAR PUSTAKA

Antoncic, B. and Hisrich, R.D. (2003), Clarifying the Intrapreneurship Concept,Journal ofSmall Business and Enterprise Development;10 (1), pp 7-24.
Anonim”. 2009. Kewirausahaan. diambil dari http://kewirausahaan-kang_amin.com. Pada tangal 4 Maret 2012.


 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar