SEJARAH
PERKEMBANGAN KURIKULUM
DI INDONESIA
CREATED
BY :
SRI HASTUTI
14052001
14052002 14052013
NOVA SILVIA
14052011
LECTURER :
RAHMA YUNITA ANSI,S.Pd,M.Pd
TEACHERS’ TRAINING AND EDUCATION FACULTY
U N I V E R S I T Y
O F A S A H A N
KISARAN
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur
penulis haturkan atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan nikmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini, tanpa suatu halangan apapun.Sholawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi
Muhammad SAW yang telah membawa kepada kita semua menuju jalan keselamatan,
yakni Dinul Islam.
Adapun makalah ini
dengan judul “ Sejarah
Perkembangan Kurikulum di Indonesia.”
merupakan suatu tugas dari mata Kuliah Telah Bahasa Inggris SMP agar pembaca dapat benar-benar mengerti dan memahami isi
dari makalah ini.Kemudian tentunya dalam pembuatan makalah ini masih sangat
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kritik dan saran dari berbagai pihak
sangat penulis harapkan.
Dan mudah-mudahan
makalah ini dapat memberi manfaat kepada kita semua, Amin…
Kisaran,
12 Maret 2016
Penulis
DAFTAR
ISI
A.
KATA
PENGANTAR i
B.
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah 1
B.
Rumusan Masalah 2
C.
Tujuan 2
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kurikulum 3
B.
Fungsi Kurikulum 4
C.
Kurikulum Rencana
Pelajaran (1947-1968)
1.
Rencana Pelajaran
1947 5
2.
Rencana Pelajaran
Terurai 1952 6
3.
Kurikulum Rencana
Pendidikan 1964 6
4.
Kurikulum 1968 6
D.
Kurikulum
Berorientasi Pencapaian Tujuan (1975-1994)
1.
Kurikulum 1975 7
2.
Kurikulum 1984 7
3. Kurikulum 1994 8
BAB
III PENUTUP
A. Kesimpulan 9
B.
Saran 9
DAFTAR PUSTAKA
Bab I
Pendahuluan
A. Latar
Belakang
Kurangannya Sumber Daya Manusia pada era kemerdekaan
indonesia pada tahun 1945 itu disebabkan karena adanya penyimpangan dari
penjajah terhadap bangsa indonesia agar tidak bersekolah. Masa-masa itulah yang
ingin dicapai bangsa indonesia untuk bertekat mencerdaskan kehidupan bangsa.
Para petinggi negri ini menyadari bahwa harus mengawali dengan cara memperbaiki
sumber daya manusia.
Ilmu pengetahuan dan teknologi akan selalu
berkembang dengan menyesuaikan perkembangan jaman. Dengan tuntutan pekerjaan
yang semakin beragam dalam peningkatan ekonomi suatu perusahaan.Perkembangan
segala aspek kehidupan manusia yang semakin berkembang dan mengandalkan suatu teknologi
menuntut sumber daya manusia dapat menangani masalah tersebut.
Oleh karena itu pendidikan di indonesia harus selalu
mengikuti perkembangan jaman. Maka di susunlah kurikulum sebagai pedoman atau
panutan untuk mengendalikan pendidikan di indonesia untuk selalu berkembang dan
setara antara daerah satu dengan daerah yang lain. Hal itu di lakukan agar
sumber daya manusia yang berkualitas baik akan merata di seluruh daerah
indonesia.
Peningkatan ilmu pengetahuan dan Teknologi yang
paling baru harus tersampaikan pada peserta didik agar nantinya para peserta
didik tersebut dapat bersaing dengan sumber daya manusia negara lain dalam
membangun negara ini.
B. Rumusan
Masalah
1. Apa yang
dimaksud dengan kurikulum?
2. Apa
Fungsi dari kurikulum?
3. Bagaimana
perkembangan kurikulum di Indonesia?
4. Problem
apa saja yang terjadi saat kurikulum diterapkan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan dan
mendeskripsikan pengertian dari kurikulum
2. Menjelaskan dan
mendeskripsikan fungsi dari kurikulum
3. Menjelaskan sejarah
perkembangan kurikulum yang terjadi di indonesia
4. Menjelaskan
problem apa saja yang terjadi saat kurikulum diterapkan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Kurikulum
Menurut” HILDA TABA” Kurikulum adalah sebuah
rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai hal
mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sedangkan Menurut
Murray Print “Kurikulum didefinisikan sebagai semua ruang pembelajaran
terencana yang diberikan kepada siswa oleh lembaga pendidikan dan
pengalaman yang dinikmati oleh siswa saat kurikulum itu diterapkan.”
Jadi dapat di simpulkan bahwa Kurikulum adalah
perangkat mata pelajaran dan program pendidikan yang diberikan oleh suatu
lembaga penyelenggara pendidikan yang berisi rancangan pelajaran yang akan
diberikan kepada peserta pelajaran dalam satu periode jenjang pendidikan.
Dengan program itu, para siswa melakukan berbagai kegiatan belajar sehingga
terjadi perubahan dan perkembangan tingkah laku siswa, sesuai dengan tujuan
pendidikan dan pembelajran. Dengan kata lain, sekolah menyediakan lingkungan
bagi siswa yang memberikan kesempatan untuk belajar. Penyusunan
perangkat mata pelajaran ini disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan setiap
jenjang pendidikan dalam penyelenggaraan pendidikan tersebut serta kebutuhan
lapangan kerja.
Lama waktu dalam satu kurikulum, biasanya
disesuaikan dengan maksud dan tujuan dari sistem pendidikan yang dilaksankan.
Kurikulum ini diterapkan dengan maksud untuk dapat mengarahkan pendidikan
menuju arah dan tujuan yang dimaksudkan dalam kegiatan pembelajaran secara
menyeluruh.
B. Fungsi Kurikulum
Kurikulum dalam pendidikan memiliki
beberapa fungsi sebagai berikut:
1) Fungsi
kurikulum dalam rangka mencapai tujuan pendidikan tidak lain merupakan alat
untuk mencapalai tujuan pendidikan. Dalam hal ini, alat untuk menempa manusia
yang diharapkan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.Maka :
2) Fungsi
kurikulum bagi sekolah yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
a. Sebagai
alat mencapai tujuan pendidikan yang di inginkan.
b. Sebagai
pedoman mengatur segala kegiatan sehari-hari di sekolah tersebut
3) Fungsi
kurikulum bagi Guru
Tidak hanya berfungsi sebagai pelakana kurikulum
sesuai dengan kurikulum yang berlaku, tetapi juga sebagai pengembangan
kurikulum dalam rangka pelaksanaan kurikulum tersebut.
4) Fungsi
kurikulum bagi kepala sekolah
Kurikulum merupakan barometer atau alat
pengukur keberhasilan program pendidikan di sekolah yang di pimpinnya. Kepala
sekolah dituntut untuk menguasai an mengontrol, apakah kegiatan proses
pendidikan yang dilaksanakan itu berpijak pada kurikulum yang berlaku.
5) Fungsi
kurikulum bagi pengawas
Dapat dijadikan sebagai pedoman, patokan atau ukuran
dan menetapkan bagaimana yang memerlukan penyempurnaan atau perbaikan dalam
usaha pelaksanaan kurikulum dan peningkatan mutu pendidikan.
6) Fungsi
kurukulum bagi Masyarakat
Melalaui kurikulum sekolah yang bersangkutan,
masyarakat bisa mengetahui apakah pengetahuan, sikap, dan nilai serta
keterampilan yang dibutuhkannnya relevan atau tidak dengan kurukulum sekolah.
7) Fungsi
kurikulum bagi pemakai
Lulusan instansi atau perusahaan yang mempergunakan
tenaga kerja yang baik dalam arti kuantitas dan kualitas agar dapat
meningkatkan produktivitas.
A.
Kurikulum Rencana Pelajaran (1947-1968)
Sejarah
kurikulum pendidikan di indonesia kerap berubah setiap ada pergantian Menteri
Pendidikan, sehingga mutu pendidikan di indonesia hingga kini
belum memenuhi standar mutu yang jelas dan mantap. Dalam perjalanan
sejarah sejak tahun 1945, 1952, 1964, 1968, 1975, 1984, 1994, 2004 dan
2006.Perubahan tersebut merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan
sistem politik, sosial budaya, ekonomi, dan IPTEK dalam masyarakat berbangsa
dan bernegara.Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu
dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang terjadi
di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan landasan yang
sama, yaitu Pancasila dan Undang-Undang 1945, perbedaannya pada penekanan pokok
dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam merealisasikannya. Perubahan
kurikulum didunia pendidikan indonesia beserta tujuan yang ingin dicapai dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Rencana Pelajaran 1947
Kurikulum pertama di masa kemerdekaan namanya
rencana pelajaran 1947.Ketika itu penyebutan lebih populer menggunakan Leer
Plan (Rencana pelajaran) ketimbang istilah Curriculum dalam bahasa
inggris.Rencana pelajaran 1947 bersifat politis, yang tidak mau lagi melihat
dunia pendidikan masih menerapkan kurikulum belanda, yang orientasi pendidikan
dan pengajarannya di tujukan untuk kepentingan kolonialis belanda. Rencana
pelajaran 1947 ini lebih mengutamakan pendidikan watak, kesadaran bernegara,
dan masyarakat daripada pendidikan pikiran. Materi pelajaran duhubungkan
dengan kejadian sehari-hari, perhatiaan terhadap kesenian, dan
pendidikan jasmani. Pada masa itu juga di bentuk kelas Masyarakat yaitu sekolah
khusus bagi lulusan SR 6 tahun yang tidak melanjutkan ke SMP. Kelas
masyarakat mengajarkan keterampilan, seperti pertanian, pertukangan, dan
perikanan.Tujuannya, agar anak yang tak mampu sekolah ke jenjang SMP, bisa
langsung bekerja.
2.
Rencana Pelajaran Terurai 1952
Pada tahun 1952 ini di beri nama Rentjana Pelajaran
terurai 1952. Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem
pendidikan nasional. Yang paling menonjol dan sekaligus ciri dari kurukulum
1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus memperhatikan isi pelajaran yang
dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.Fokusnya pada pengembangan daya cipta,
rasa, karsa, karya dan moral (pancawardhana). Mata pelajaran diklasifikasikan
dalam lima kelompok bidang studi : moral, kecerdasan, emosional, keprigelan
(keterampilan), dan jasmaniah. Pendidikan dasar lebih menekankan pada
pengetahuan dan kegiatan fungsional praktis.
3.
Kurikulum Rencana Pendidikan 1964
Kali ini beri nama Rentjana Pendidikan 1964.
Pokok-pokok pikiran kurikulum 1964 yang menjadi ciri dari kurikulum ini adalah
bahwa pemerintah mempunyai keinginan agar rakyat mendapat pengetahuan akademik
untuk pembekalan pada jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program
Pancawardhana yang meliputi pengembangan daya cipta, rasa, karsa, karya, dan
moral. Mata pelajaran diklasifikasikan dalam lima kelompok bidang studi :
moral, kecerdasan, emosional, keprigelan (keterampilan), dan jasmaniah.
Pendidikan dasar lebih menekankan pada pengetahuan dan kegiatan fungsional
praktis.
4. Kurikulum
1968
Kurikulum 1968 merupakan pembaharuan dari kurikulum
1964, yaitu dilakukannya perubahan struktur kurikulum pendidikan dari
pancawardhana menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan
kecakapan khusus.Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi
pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen. Dari segi tujuan
pendidikan, kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan di tekankan pada upaya
untuk membentuk manusia pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani, mempertinggi
kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti, dan keyakinan
beragama. Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan
keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.
B.
Kurikulum Berorientasi Pencapaian Tujuan (1975-1994)
1.
Kurikulum
1975
Kurikulum 1975 menekankan pada tujuan, aagar
pendidikan lebih efisien dan efektif. “yang melatarbelakangi adalah pengaruh
konsep di bidang manajemen, yaitu MBO (management by objective) yang terkenal
saat itu. Metode, materi, dan tujuan pengajaran di rinci dalam Prosedur
Pengembangan Sistem Intruksional (PPSI).Zaman ini di kenal istilah “satuan
pelajaran”, yaitu rencana pelajaran setiap satuan bahasan. Setiap satuan
pelajaran dirinci lagi: petunjuk umum, tujuan instruksional khusu (TIK), materi
pelajaran, alat pelajaran, kegiatan belajar mengajar, dan
evaluasi. Kurikulum 1975 banyak dikritik. Guru dibikin sibuk menulis
rincian apa yang akan dicapai dari setiap kegiatan pembelajaran.
Pada
kurikulum kegiatan ini juga menekankan pada pentingnya pelajaran matematika
sebagai pedoman untuk melakukan kegiatan sehari-hari.
2.
Kurikulum
1984 (kurikulum CBSA)
Kurikulum 1984 mengusung process skill approach.
Meski mengutamakan pendekatan proses, tapi faktor tujuan tetap penting.
Kurikulum ini juga sering disebut “kurikulum 1975 yang disempurnakan”.Posisi
siswa ditempatkan sebagai subjek belajar.Dari mengamati sesuatu,
mengelompokkan, mendiskusikan, hingga melaporkan.Model ini disebut Cara Belajar
Siswa Aktif (CBSA) atau Student Aktive Learning (SAL).
Kurikulum 1984 ini berorientasi kepada tujtuan
interaksional.Didasari oleh pandangan bahwa pemberian pengalaman belajar kepada
siswa dalam waktu belajar yang sangat terbatas di sekolah harus benar-benar
fungsional dan efektif. Oleh karena itu, sebelum memilih atau menentukan bahan
ajar, yang petama harus dirumuskan adalah tujuan apa yang harus dicapai siswa.
3.
Kurikulum
1994
Kurikulum 1994 dibuat sebagai penyempurnaan
kurikulum 1984 dan dilaksanakan sesuai UU no. 2 tahun 1989 tentang Sistem
Pendidikan Nasional. Hal ini berdampak pada sistem pembagian waktu pelajaran,
yaitu dengan mengubah dari sistem semester ke sistem caturwulan.Tujuan
pengajaran lebih menekankan pada pemahaman konsep dan keterampilan
menyelesaikan soal dan pemecahan maslah.
BAB
III
1.
KESIMPULAN
Menurut” HILDA TABA” Kurikulum adalah sebuah
rancangan pembelajaran, yang di susun dengan mempertimbangkan berbagai hal
mengenai proses pembelajaran serta perkembangan individu. Sedangkan Kurikulum
2013 merupakan kurikulum berbasis kompetensi yang pernah digagas dalam rintisan
Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) 2004, tapi belum terselesaikan karena
desakan untuk segera mengimplementasikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) 2006.
Dan Kurikulum 2013 lebih menekankan pada dimensi
pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan
ilmiah.Pendekatan ilmiah tersebut meliputi, mengamati, menanya, menalar,
mencoba, dan membentuk jejaring.Secara konseptual kurikulum 2013 jelas ada
perubahan signifikan. Perubahan itu tentunya di maksudkan untuk menjadikan
pendidikan menjadi lebih baik dan usaha unutk selalu memperbaruhi tata cara
pelaksanaan pendidikan din indonesia agar merata disetiap daerahnya.
2.
SARAN
Kami sangat mendukung dengan sistem Kurikulum yang
diterapkan di era sekarang, semoga untuk kedepannya semakin lebih baik.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar